Kamis, 31 Januari 2013

Ngentot dengan Teman Kosku


Cerita dewasa terbaru ini diawali dari Kamarku berada di pojok dekat gudang, lalu di samping gudang ada halaman kecil kira-kira 30 meter persegi, tempat terbuka dan tempat untuk menjemur pakaian. Tanah ibu kostku in cukup luas, kira-kira hampir 50 X 100 m. Ada banyak pohon di samping rumah, di samping belakang juga. Di depan kamarku ada pohon mangga besar yang cukup rindang.

Ngentot dengan Teman Kosku - http://pulauhot.blogspot.com/

Rasanya nasib baik berpihak padaku. Sejak saat itu, kalau aku berpapasan dengan Sari atau berbicara, aku dapat menangkap gejolak nafsu di dadanya juga. Kami makin akrab. Ketika kami berbelanja kebutuhan Puasa di supermarket, kukatakan terus terang saja kalau aku sangat menginginkannya. Sari diam saja dan memerah lagi, dapat kulihat walau tertunduk.

Aku mengajaknya menikmati malam Minggu tengah malam kalau dia mau. Aku akan menunggu di halaman dekat kamarku, kebetulan semua teman-teman kostku pulang kampung. Yang satu ke Solo, istrinya di sana, tiap Sabtu pasti pulang. Yang satunya pulang ke Temanggung, persiapan Puasa di rumah.




Aku harus siapkan semuanya. Kusiapkan tempat tidurku dengan sprei baru dan sarung bantal baru. Aku mulai menata halaman samping, tapi tidak begitu ketahuan. Ahh, aku ingin menikmati tubuh Sari di halaman, di meja, di rumput dan di kamarku ini. Betapa menggairahkan, seolah aku sudah mendapat jawaban pasti.




Sabtu malam, malam semakin larut. Aku tidur seperti biasanya. Juga semua keluarga ibu kost. Aku memang sudah nekat kalau seandainya ketahuan. Aku sudah tutupi dengan beberapa pakaian yang sengaja kucuci Sabtu sore dan kuletakkan di depan kamarku sebagai penghalang pandangan. Tidak lupa, aku sudah menelan beberapa obat kuat/perangsang seperti yang diiklankan.




Tengah malam hampir jam setengah satu aku keluar. Tidak kulihat Sari mau menanggapi. Kamarnya tetap saja gelap. Seperti biasa, aku mulai melepasi bajuku sampai telanjang, tangan kiriku memegangi tiang jemuran dan tangan kananku mengocok penisku. Sambil kusebut nama Sari, kupejamkan mataku, kubayangkan sedang menikmati tubuh Sari. Sungguh mujur aku waktu itu. Di tengah imajinasiku, dengan tidak kuketahui kedatangannya, Sari telah ada di belakangku.







Tanpa malu dan sungkan dipeluknya aku, sementara tanganku masih terus mengocok penisku. Diciuminya punggungku, sesekali digigitnya, lalu tangannya meraih penisku yang menegang kuat.


"Sari.. Sari.. achh.. achh.. nikmatnya..!" desahku menikmati sensasi di sekujur penisku dan tubuhku yang terangkat tergelincang karena kocokan tangan Sari.
"Uhh.. achh.. Sari, Sari.. ohhh.. aku mau keluar.. ohh.." desahku lagi sambil tetap berdiri.

Kemudian kulihat Sari bergerak ke depanku dan berlutut, lalu dimasukkannya penisku ke mulutnya.
"Oohhh Sari… Uhh Sariii.., Saarrii… Nikmat sekali..!" desahku ketika mulutnya mengulumi penisku kuat-kuat.
Akhirnya aku tidak dapat menahannya lagi, crott.. crot.. crot.., spemaku memenuhi mulut Sari, membasai penisku dan ditelannya. Ahh anak ini sudah punya pengalaman rupanya, pikirku.

Lalu Sari berdiri dengan mulut yang masih menyisakan spermaku, aku memeluknya dan menciuminya. Ahh.., kesampaian benar cita-citaku menikmati tubuhnya yang putih, lembut, sintal dan buah dadanya yang menantang.




Kulumati bibirnya, kusapu wajahnya dengan mulutku. Kulihat dia memakai daster yang cukup tipis. BH dan celana dalamnya kelihatan menerawang jelas. Sambil terus kuciumi Sari, tanganku berkeliaran merayapi punggung, dada dan pantatnya. Ahh.. aku ingin menyetubuhi dari belakang karena sepertinya pantatnya sangat bagus. Aku segera melepaskan tali telami dasternya di atas pundak, kubiarkan jatuh di rumput.

Ahh.., betapa manis pemandangan yang kulihat. Tubuh sintal Sari yang hanya dibalut dengan BH dan celana dalam. Wahhh.., membuat penisku mengeras lagi. Kulumati lagi bibirnya, aku menelusuri lehernya.
"Ehh.., ehhh..!" desis Sari menikmati cumbuanku.
"Ehh.., ehhh..!" sesekali dengan nada agak tinggi ketika tanganku menggapai daerah-daerah sensitifnya.




Kemudian kepalanya mendongak dan buah dadanya kuciumi dari atas. O my God, betapa masih padat dan montok buah dada anak ini. Aku mau menikmatinya dan membuatnya mendesis-desis malam ini. Tanganku yang nakal segera saja melepas kancing BH-nya, kubuang melewati jendela kamarku, entah jatuh di mana, mungkin di meja atau di mana, aku tidak tahu. Uhhh.., aku segera memandangi buah dada yang indah dan montok ini. Wah luar biasa, kuputari kedua bukitnya. Aku tetap berdiri. bergantian kukulumi puting susunya. Ahh.., menggairahkan.




Terkadang dia mendesis, terlebih kalau tangan kananku atau kiriku juga bermain di putingnya, sementara mulutku menguluminya juga. Tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga pelukan tangan kanan atau kiriku seolah mau lepas. Sari menegang, menggelinjang-gelinjang dalam pelukanku. Lalu aku kembali ke atas, kutelusuri lehernya dan mulutku berdiam di sana. Tanganku sekarang meraih celana dalamnya, kutarik ke bawah dan kubantu melepas dari kakinya. Jadilah kami berdua telanjang bulat.




Kutangkap kedua tangan Sari dan kuajak menjauh sepanjang tangan, kami berpandangan penuh nafsu di awal bulan ini. Kami sama-sama melihat dan menjelajahi dengan mata tubuh kami masing-masing dan kami sudah saling lupa jarak usia di antara kami. Penisku menempel lagi di tubuhnya, enak rasanya. Aku memutar tubuhnya, kusandarkan di dadaku dan tangannya memeluk leherku.




Kemudian kuremasi buah dadanya dengan tangan kiriku, tangan kananku menjangkau vaginanya. Kulihat taman kecil dengan rumput hitam cukup lebat di sana, lalu kuraba, kucoba sibakkan sedikit selakangannya. Sari tergelincang dan menggeliat-geliat ketika tanganku berhasil menjangkau klitorisnya. Seolah dia berputar pada leherku, mulutnya kubiarkan menganga menikmati sentuhan di klitorisnya sampai terasa semakin basah.

Kubimbing Sari mendekati meja kecil yang kusiapkan di samping gudang. Kusuruh dia membungkuk. Dari belakang, kuremasi kedua buah dadanya. Kulepas dan kuciumi punggungnya hingga turun ke pantatnya. Selangkangannya semakin membuka saja seiring rabaanku.




Setelah itu aku turun ke bawah selakangannya, dan dengan penuh nafsu kujilati vaginanya. Mulutku menjangkau lagi daerah sensitif di vaginanya sampai hampir-hampir kepalaku terjepit.
"Oohh.., ehh.., aku nggak tahan lagi.., masukkan..!" pintanya.

Malam itu, pembaca dapat bayangkan, aku akhirnya dapat memasukkan penisku dari belakang. Kumasukkan penisku sampai terisi penuh liang senggamanya. Saat penetrasi pertama aku terdiam sebelum kemudian kugenjot dan menikmati sensasi orgasme. Aku tidak perduli apakah ada yang mendengarkan desahan kami berdua di halaman belakang. Aku hanya terus menyodok dan menggenjot sampai kami berdua terpuaskan dalam gairah kami masing-masing.




Aku berhasil memuntahkan spermaku ke vaginanya, sementara aku mendapatkan sensasi jepitan vagina yang hebat ketika datang orgasmenya. Aku dibuatnya puas dengan kenyataan imajinasiku malam Minggu itu. Sabtu malam atau minggu dini hari yang benar-benar hebat. Aku bersenggama dengan Sari dalam bebrapa posisi. Terakhir, sebelum posisi konvensioal, aku melakukan lagi posisi 69 di tempat tidur.

Ahh Sari, dia berada dalam pelukanku sampai Minggu pagi jam 8 dan masih tertidur di kamarku. Aku bangun duluan dan agak sedikit kesiangan. Ketika melihat ke luar kamar, ohh tidak ada apa-apa. Kulihat kedua cucu ibu kostku sedang bermain di halaman. Mereka tidak mengetahui di tempat mereka bermain itu telah menjadi bagian sejarah seks hidupku dan Sari.

Pembaca, itulah pengalamanmu dengan Sari di kost. Aku sudah dua malam Minggu bersamanya. Betapa hebat di bulan ini. Aku bisa, aku bisa.. dan mau terus berburu lagi. Ahh.., hidup memang menggairahkan dengan seks, dengan wanita.

Cerita Dewasa Pemerkosaan Yang Penuh Nafsu



Pemerkosaan Yang Penuh Nafsu - http://pulauhot.blogspot.com/




Cerita Dewasa Pemerkosaan Yang Penuh Nafsu - Batang kemaluannya yang luar biasa besar itu dengan cepat keluar masuk melicinkan lubang kemaluanku tanpa mempedulikan betapa besar batang kemaluannya yang akan dimasukkan itu dibandingkan dengan daya tampung vaginaku. Akhirnya seluruh batang kemaluan bule itu masuk, dari setiap gerakan menyebabkan keseluruhan bibir vaginaku mengembang dan mencengkeram batangnya dan klitorisku yang sudah keluar semuanya dan mengeras ikut tertekan masuk ke dalam, di mana klitorisku terjepit dan tergesek dengan batang kemaluannya yang besar dan berurat itu, walaupun terasa penuh sesak tetapi lubang vaginaku sudah semakin licin dan lancar, "..Ooohh..mengapa aku jadi keenakan.? ini tak mungkin terjadi..!" pikirku setengah sadar.

"Aku mulai menikmati diperkosa oleh teman suamiku, bule lagi? gilaa..!" sementara perkosaan itu terus berlangsung, desiran darahku terasa mengalir semakin cepat secepat masuknya batang kemaluannya yang luar biasa besar itu, pikiran warasku perlahan-lahan menghilang kalah oleh permainan kenikmatan yang sedang diberikan oleh keperkasaan batang kemaluannya yang sedang 'menghajar' liang kenikmatanku, perasaanku seakan-akan terasa melayang-layang di awan-awan dan dari bagian vaginaku yang dijejali batang kemaluannya yang super besar itu terasa mengalir suatu perasaan mengelitik yang menjalar ke seluruh bagian tubuh, membuat perasaan nikmat yang terasa sangat fantastis yang belum pernah aku rasakan sedemikian dahsyat, membuat mataku terbeliak dan terputar-putar akibat pengaruh batang kemaluan John yang begitu besar dan begitu dahsyat mengaduk-aduk seluruh bagian yang sensitif di dalam vaginaku tanpa ada yang tersisa satu milipun.

Keseluruhan syaraf syaraf yang bisa menimbulkan kenikmatan dari dinding dalam vaginaku tak lolos dari sentuhan, tekanan, gesekan dan sodokan kepala dan batang kemaluan John yang benar-benar besar itu, rasanya paling tidak tiga kali besarnya dari batang kemaluan suamiku tapi seratus kali lebih nikmaat..! dan cara gerakan pantat bule perkasa ini bergerak memompakan batang kemaluannya keluar masuk ke dalam vaginaku, benar-benar fantastis sangat cepat, membuatku tak sempat mengambil nafas ataupun menyadari apa yang terjadi, hanya rasa nikmat yang menyelubungi seluruh perasaanku, pandanganku benar benar gelap membuat secara total aku tidak dapat mengendalikan diri lagi.

Akhirnya aku tidak dapat mengendalikan diriku lagi, rasa bersalah kalah oleh kenikmatan yang sedang melanda seluruh tubuhku dari perasaan yang begitu nikmat yang diberikan John padaku, dengan tidak kusadari lagi aku mulai mendesah menggumam bahkan mengerang kenikmatan, pikiranku benar benar melambung tinggi.. Tanpa malu aku mulai mengoceh merespons gelora kenikmatan yang menggulung diriku, "Ooohh.. John you're cock is so biig.. so fuull.. so good..!! enaakk.. sekaalii..!! aaggh..! teruuss.. Fuuck mee Joohn.."

Aku benar-benar sekarang telah berubah menjadi seekor kuda binal, aku betinanya sedang ia kuda jantannya. Pemerkosaan sudah tidak ada lagi di benakku, pada saat ini yang yang kuinginkan adalah disetubuhi oleh John senikmat dan selama mungkin, suatu kenikmatan yang tak pernah kualami dengan suamiku selama ini.

"Ooohh.. yess mmhh.. puasin aku John sshh.. gaaghh..! pen.. niishh.. mu.. begitu besaar dan perkasaa..! ..aarrgghh..!" terasa cairan hangat terus keluar dari dalam vaginaku, membasahi rongga-rongga di dalam lubang kemaluanku. "Aaagghh.. oohh.. tak kusangka benar-benar nikmaat.. dientot kontol bule.." keluhku tak percaya, terasa badanku terus melayang-layang, suatu kenikmatan yang tak terlukiskan.

"Aaagghh.. Joohhn.. yess.. pushh.. and.. pull.. your big fat cock..!" gerakanku yang semakin liar itu agaknya membuat John merasa nikmat juga, disebabkan otot-otot kemaluanku berdenyut-denyut dengan kuat mengempot batang kemaluannya, mungkin pikirnya ini adalah kuda betina terhebat yang pernah dinikmatinya, hangat.. sempit dan sangat liar.

Tiba tiba ia mencabut seluruh batang kemaluannya dari lubang vaginaku dan anehnya aku merasakan suatu kehampaan yang luar biasa..! Dengan tegas ia menyuruhku merangkak keatas kasur dan memintaku merenggangkan kakiku lebar lebar serta menunggingkan pantatku tinggi tinggi, oh benar benar kacau pikiranku, sekarang aku harus melayani seluruh permintaannya dan sejujurnya aku masih menginginkan 'pemerkosaan' yang fantastis ini, merasakan batang kemaluan John yang besar itu menggesek seluruh alur syaraf kenikmatan yang ada diseluruh sudut lubang vaginaku yang paling dalam yang belum pernah tersentuh oleh batang kemaluan suamiku.

Sementara otakku masih berpikir keras, tubuhku dengan cepat mematuhi keinginannya tanpa kusadari aku sudah dalam posisi yang sangat merangsang menungging sambil kuangkat pantatku tinggi tinggi kakiku kubuka lebar dan yang paling menggiurkan orang bule ini adalah liang vaginaku yang menantang merekah basah pasrah diantara bongkahan pantatku lalu, kubuat gerakan erotik sedemikian rupa untuk mengundang batang kemaluannya menghidupkan kembali gairah rangsangan yang barusan kurasakan.

Rupanya John baru menyadari betapa sexynya posisi tubuh istri temannya ini yang memiliki buahdada yang ranum pinggangnya yang ramping serta bongkahan pantatnya yang bulat, dan barusan merasakan betapa nikmatnya lubang vaginanya yang hangat dan sempit mencengkeram erat batang penisnya itu, "..Ooohh Hesty tak kusangka tubuhmu begitu menggairahkan vaginamu begitu ketat begitu nikmaat..!" aah aku begitu tersanjung belum pernah kurasakan gelora birahiku begitu meletup meletup, suamiku sendiri jarang menyanjungku, entah kenapa aku ingin lebih bergairah lagi lalu kuangkat kepalaku kulemparkan rambut panjangku kebelakang dengan gerakan yang sangat erotik.

Dengan perlahan ia tujukan 'monster cock' nya itu keliang vaginaku, aku begitu penasaran ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana caranya ia memasukkan 'benda' itu kevaginaku lalu kutengok kecermin yang ada disampingku dan apa yang kulihat benar benar luar biasaa..! jantungku berdegup kencang napasku mulai tidak beraturan dan yang pasti gelora birahiku meluap deras sekaalii..! betapa tidak tubuh john yang besar kekar bulunya yang menghias didadanya sungguh pemandangan yang luar biasa sexy buatku.! belum lagi melihat batang kemaluannya yang belum pernah kulihat dengan mata kepalaku sendiri begitu besaar, kekaar dan panjaang..!

Dan sekarang akan kembali dimasukkan kedalam liang vaginaku..! Secara perlahan kulihat benda besar dan hangat itu menembus liang kenikmatanku, bibir vaginaku memekar mencengkeram batang penisnya ketat sekali..! rongga vaginaku tersumpal penuh oleh 'big fat cock' John.
"..Ssshh.. Aaargghh..!" Aku mendesah bagai orang kepedesan ketika batang kemaluannya mulai digeserkan keluar masuk liang kenikmatanku..! nikmatnya bukan kepalang..! belum pernah kurasakan sebegini nikmaat..! besaar.. padaat.. keraas.. panjaang..! oogghh.. entah masih banyak lagi kedahsyatan batang kemaluan John ini. Dan ketika John mulai memasukkan dan mengeluarkan secara berirama maka hilanglah seluruh kesadaranku, pikiranku terasa melayang layang diawang awang, tubuhku terasa ringan hanyut didalam arus laut kenikmatan yang maha luas. Setengah jam john memompa batang kemaluannya yang besar dengan gerakan berirama, setengah jam aku mendesah merintih dan mengerang diombang ambingkan perasaan kenikmatan yang luar biasa, tiba tiba dengan gaya "doggy style' ini aku ingin merasakan lebih liar, aku ingin John lebih beringas lagi
"Yess.. John.. harder.. John.. faster.. aargh.. fuck me.. WILDER..!"

Giliran John yang terhipnotis oleh teriakanku, kurasakan tangannya mencengkeram erat pinggangku dengusan napasnya makin cepat bagai banteng terluka gerakan-gerakan tekanannya makin cepat saja, gerakan-gerakan yang liar dari batang penisnya yang besar itu menimbulkan perasaan ngilu dibarengi dengan perasaan nikmat yang luar biasa pada bagian dalam vaginaku, membuatku kehilangan kontrol dan menimbulkan perasaan gila dalam diriku, pantatku kugerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan dengan liar mengimbangi gerakan sodokan John yang makin menggila cepatnya, tiba tiba pemandanganku menjadi gelap seluruh badanku bergetar..! Ada sesuatu yang ingin meletup begitu dahsyat didalam diriku.

"Ooohh.. fuck me hard..! aaduuh.. aaghh! Joohn..! I can't hold any longerr..! terlalu eenaakk..! tuntaassin Johnn..! Aaarrghh..! I'm cummiing.. Joohn.." lenguhan panjang keluar dari mulutku dibarengi dengan glinjangan yang liar dari tubuhku ketika gelombang orgasme begitu panjaang dan dahsyaat menggulung sekujur tubuhku.

Badanku mengejang dan bergetar dengan hebat kedua kakiku kurapatkan erat sekali menjepit batang penis John seolah olah aku ingin memeras kenikmatan tetes demi tetes yang dihasilkan oleh batang kejantanannya, kepalaku tertengadah ke atas dengan mulut terbuka dan kedua tanganku mencengkeram kasur dengan kuat sedangkan kedua otot-otot pahaku mengejang dengan hebat dan kedua mataku terbeliak dengan bagian putihnya yang kelihatan sementara otot-otot dalam kemaluanku terus berdenyut-denyut dan hal ini juga menimbulkan perasaan nikmat yang luar biasa pada John karena batang kemaluannya terasa dikempot kempot oleh lobang vaginaku yang mengakibatkan sebentar lagi dia juga akan mengalami orgasme.

"..Aaarghh.. Hesty your cunt is soo tiight..! I've never crossed in my mind that your cunt so delicious..! aargh ..!" John mendengus dengus bagai kuda liar tubuhku dipeluk erat dari belakang, bibirnya menciumi tengkukku belakang telingaku dan tangannya meraih payudaraku, puting susuku yang sudah mengeras dan gatal lalu dipuntir puntirnya.. oohh sungguh luar biasaa..! kepalaku terasa kembali berputar putar, tiba tiba John mengerang keras.. tiba tiba kurasakan semburan hebat dilorong vaginaku cairan hangat dan kental yang menyembur keluar dari batang kejantanannya, rasanya lebih hangat dan lebih kental dan banyak dari punya suamiku, air mani John serasa dipompakan, tak henti-hentinya ke dalam lobang vaginaku, rasanya langsung ke dalam rahimku banyak sekali.

Aku dapat merasakan semburan-semburan cairan kental hangat yang kuat, tak putus-putusnya dari penisnya memompakan benihnya ke dalam kandunganku terus menerus hampir selama 1 menit, mengosongkan air maninya yang tersimpan cukup lama, karena selama ini dia tidak pernah bersetubuh dengan istrinya yang berada jauh di negaranya.

John terus menekan batang kemaluannya sehingga clitorisku ikut tertekan dan hal ini makin memberikan perasaan nikmat yang hebat, "..Aaarrgghh..!" tak kusangka, tubuhku bergetar lagi merasakan rangsangan dahsyat kembali menggulung sekujur tubuhku sampai akhirnya aku mengalami orgasme yang kedua dengan eranganku yang cukup panjaang, Tubuhku bagai layang layang putus ambruk dikasur.

Aku tertelungkup terengah engah, sisa sisa kenikmatan masih berdenyut denyut di vaginaku merembet keseluruh tubuhku. John membaringkan dirinya disampingku sambil mengelus punggungku dengan mesra. Seluruh tubuhku terasa tidak ada tenaga yang tersisa, ringan seenteng kapas pikiranku melayang jauh entah menyesali kejadian ini atau malah mensyukuri pengalaman yang luar biasa ini. Akhirnya aku tertidur dengan nyenyaknya karena letih.

Keesokan harinya aku terbangun dengan tubuh yang masih terasa lemas dan terasa tulang-tulangku seakan-akan lepas dari sendi-sendinya. Aku agak terkejut melihat sesosok tubuh tidur lelap disampingku, pikiranku menerawang mengingat kejadian tadi malam sambil menatap ke arah sosok tubuh tersebut, kupandangi tubuhnya yang telanjang kekar besar terlihat bulu bulu halus kecoklat-coklatan menghias dadanya yang bidang lalu bulu bulu tersebut turun kebawah semakin lebat dan memutari sebuah benda yang tadi malam 'menghajar' vaginaku, benda itu masih tertidur tetapi ukurannya bukan main.., jauh lebih besar daripada penis suamiku yang sudah tegang maksimum. Tiba tiba darahku berdesir, vaginaku terasa berdenyut, "..Oh.. apa yang terjadi pada diriku..?"

Cerita Nafsu Yang Membuat Diri nya mencari lekaki


Cerita nafsu, ya berikut adalah sebuah cerita nafsu seks dari sepasang manusia yang penuh birahi. Cerita nafsu yang menarik untuk anda baca! Karena, cerita ini juga dapat membangkitkan hasrat dan nafsu anda yang membacanya, tidak percaya? Buktikan saja sendiri dengan membaca cerita nafsu berikut ini!

Perkenalkan pembaca namaku Ryan, umurku 22 tahun dan aku sekarang sedang menyelesaikan kuliah di sebuah PTS di Yogyakarta. Pengalaman nyata cerita sex ini terjadi tiga tahun yang lalu ketika aku masih kuliah di Bandung. Sudah lama memang, tapi aku selalu ingat akan kejadian itu dan tak akan pernah aku melupakan satu nama : Cindy. Walau hingga sekarang pun akan selalu kukenang saat-saat indah bersamanya.

Aku akrab dengan Cindy karena ia adalah cucu dari ibu kostku. Cindy lebih tua 2 tahun dan dia anak Surabaya, sedang kuliah di Bandung hanya beda kampus denganku. Yang aku tahu, kedua orangtuanya sudah pisah ranjang selama dua tahun (tapi tidak bercerai) dan Cindy ikut tinggal bersama neneknya (ibu kostku) ketika ia masuk kuliah. Mungkin terlalu panjang kalo kuceritakan bagaimana prosesnya hingga kami berpacaran. Aku beruntung punya cewek seperti dia yang wajahnya sangat cantik (pernah dia ditawarin untuk menjadi model), segala yang diidamkan pria melekat pada dia. Kulitnya yang putih, hidung bangir, matanya yang indah dan bening, rambut ikal serta tubuhnya yang padat.. Aku juga nggak tahu kenapa ibu kost menerimaku untuk nge-kost dirumahnya padahal yang kost di rumahnya adalah cewek semua. Mungkin karena ngeliat tampangku seperti orang baik-baik kali ya (hehehe)…

Pada awal kami berpacaran , Cindy termasuk pelit untuk urusan mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja susahnya minta ampun! Padahal aku termasuk orang yang hypersex, dan aku sering kali melakukan onani untuk melampiaskan nafsu seksku, hingga sekarang. Aku bisa melakukan onani sampai tiga kali sehari. Setiap kali fantasi dan gairah seksku datang, pasti kulakukan kebiasaan jelekku itu. Entah dikamar mandi menggunakan sabun, sambil nonton VCD porno dan seringnya sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku. Aku merasakan nikmat setiap orgasme onani. Back to story, sejak aku dan Cindy resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya ia mau juga kucium pipinya yang mulus itu, dan aku selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak saat itu.

Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, aku, Cindy dan Desi (anak kost yang lain) masih asyik menonton TV di ruang tengah. Sementara ibu kostku serta 3 anak kost yang lain sudah pergi tidur. Kami bertiga duduk diatas permadani yang terhampar di ruang tengah. Desi duduk di depan sementara aku dan Cindy duduk agak jauh dibelakangnya. Lampu neon yang menyinari ruangan selalu kami matikan kalau sedang menonton TV. Biar tidak silau kena mata maksudnya. Atau mungkin juga demi menghemat listrik. Yang jelas, cahaya dari TV agak begitu samar dan remang-remang. Desi masih asyik menonton dan Cindy yang disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat dan rok mini matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Desi tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Cindy. Entah Cindy terlalu memperhatikan film hingga tangannya tidak menepis saat tanganku memeluk tubuhnya yang padat. Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaku bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Cindy pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tidak dilihat Desi. Dan saat film diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali.

"I love you, honey…." Bisikku di telinganya.
Cindy menoleh ke arahku dan tanpa sepengetahuan Desi, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aku dicium seorang cewek, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Cindy meremas tanganku yang saat itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yang sayu sekilas menoleh ke arah Desi yang masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.Apalagi ditambah ruangan yang hanya mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas payudara Cindy. Cindy menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yang agak terbuka dari tadi, sama sekali tidak diketahui Desi. Mungkin ia konsen dengan film, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran.

Ciumanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Cindy yang putih mulus sementara tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan vagina Cindy yang masih terbungkus celana dalam. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai basah dan hangat. Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yang mulai basah oleh cairan vagina Cindy buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika tiba-tiba Desi bangkit dan melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah sedang konsen nonton juga.
"Aku ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya!" ujar Desi sambil menyerahkan remote TV pada Cindy.
Desi kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Aku yang tadi agak gugup, bersorak girang ketika Desi hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setidaknya mengetahui perbuatanku dengan Cindy. Bisa mati aku. Cindy yang sejak tadi diam (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka saat tubuhnya kupeluk dan bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku.
"Kita jangan disini Say, nanti ketahuan…." Bisiknya diantara ciuman yang menggelora.
Segera kubimbing tangan Cindy bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar Cindy, kuajak dia ke kamar sebelah yang kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yang akan masuk ke kamar ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang lain yang telah tertidur tidak mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan.

Setelah kukunci dari dalam dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Cindy yang telah duduk di tepi ranjang.
"Aku cinta kamu, Cindy….." ujarku ketika aku telah duduk disampingnya.
Mata Cindy menatapku lekat.. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Cindy pun membalas membuat lidah kami saling beradu. Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yang kian menggelora. Desahan bibirnya yang tipis makin mengundang birahi dan nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya. Payudaranya yang padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan sesaat kemudian kedua payudaranya yang telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun.

Kuusap kedua putingnya, dan Cindy pun tersenyum manja.
"Ayo Yan, lakukanlah…." Ujarnya.
Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Cindy membantu tanganku melepaskan kemeja yang masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yang ada ditubuhnya. Tangan kananku yang nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya. Cindy menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri.

Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar kemudian vaginanya mulai sedit basah. Dan kami pun mulai melepaskan celana kami masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Cindy, apalagi ketika kulihat vaginanya yang terselip diantara kedua selangkangannya yang putih mulus.
"Wah.. punyamu oke Cindy, Ok's banget…" ujarku terpana
Begitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya.
"Burungmu juga besar dan bertenaga. Aku suka Yan…." Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yang sudah tegak dari tadi.
"Come on Honey…." Pintanya menggoda.

Aku tahu Cindy sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Cindy berbaring di atas kasur. Dan aku baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kucium ujung kakinya pelan dan kemudian ciumanku menuju hutan lebat yang ada diantara kedua selangkangannya. Kukecup pelan bibir vaginanya yang sudah basah, kujilat klitorisnya sementara mulut Cindy sibuk mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yang merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya punyamu Cindy, pikirku. Ciumanku terus menikmati klitoris Cindy, hingga sekitar vaginanya makin basah oleh cairan yang keluar dari vaginanya.

Kedua jari tanganku aku coba masukkan lubang vaginanya dan kurasakan nafas Cindy mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk.
"Ahh… nikmat Yannn…ahhhh…" erangnya.
Kugesek-gesekkan kedua jariku diantara bibir klitorisnya dan Cindy makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Cindy sedikit kecewa ketika aku menghentikan permainan jariku.
"Jangan sedih Say, aku masih punya permainan yang menarik, okay?"
"Oke. Sekarang aku yang mengatur permainan ya?" ujarnya.
Aku mengangguk.Jujur saja, aku lebih suka kalau cewek yang agresif.Cindy pun bangkit, dan sementara tubuhku masih terbaring di atas kasur.
"Aku di atas, kamu dibawah, okay? Tapi kamu jangan nusuk dulu ya Say?"
Tanpa menunggu jawabanku tubuh Cindy menindih tubuhku dan tangan kanannnya membimbing penisku yang telah berdiri tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Cindy merasa bahagia saat seluruh penisku menembus vaginanya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yang paling dalam. Dia mengoyang-goyangkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat penisku yang tertanam bergerak bebas menikmati ruang dalam "gua"-nya.

Cindy mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yang telah terbenam di dalam surga.Tanganku meremas kedua payudara Cindy yang tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yang terselip diantara kehangatan malam yang kami rasakan saat ini. Kubiarkan Cindy terus menikmati permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yang terbaring sejak tadi kemudian lidah kami pun beradu kembali.
"Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Cindy " bisikku pelan
"Aku juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya.."

Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Cindy mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan dan aku yang mengambil inisiatif serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sementara Cindy tetap bertahan diam. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali penisku keluar masuk vaginanya.
"Ahh terusss Yannnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh…." hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Cindy, dan aku pun makin menggencarkan seranganku.
Ingin kulibas habis semua yang ada dalam vaginanya. Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yang sedang kami lakukan. Kutarik tubuh Cindy tanpa melepaskan penisku yang sedang berlabuh dalam vaginanya dan kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil berdiri.
"Kamu punya banyak style ya say?" katanya menggoda.
"Iya dong, demi kepuasan kamu juga" jawabku sambil mulai menggesek-gesekan pebisku kembali.
"Ahh teruss…terusss……" desah Cindy ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya.

Kupeluk tubuh Cindy erat sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, dan sesekali membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh kami. Lehernya yang mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup kencang.
"Yan, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong…."
"Oke, tahan dulu Cindy" dan kucabut batang penisku yang telah basah sejak tadi.
Kusuruh Cindy nungging di ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yang telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yang nikmat.
"Ah…tekan Yan…enaaaakkkkk…terusssss Yannn…." Erangnya manja setiap kali penisku menari-nari di dalam vaginanya.
Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan penisku tidak terlepas,.
"Ohh…nikmat sekali Yan….teruss….terusss……" desahnya.
Betapa nikmatnya saat-saat seperti ini…dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan kenikmatan yang teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya.
"Yan….aku mo keluar nih…..udah ngga tahan….ahhh….ahhhh…." ujar Cindy tiba-tiba.
"Tahan Cin, aku juga hampir sampai…." aku menekan-nekan penisku kian cepat,sehingga suara ranjang ikut berderit cepat.
Dan kurasakan otot-otot penisku mengejang keras dan cairan spermaku berkumpul dalam satu titik.

"Aku keluar sekarang Cin…." penisku kucabut dari lubang vaginanya dan Cindypun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya, mengocok-ngocok batang penisku yang kemerahan dan saat kurasakan aku tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara kedua belah payudaranya dan kedua tangan Cindy pun menggesek-gesekkan payudaranya yang menjepit batang kemaluanku dan….croott…crooottt… spermaku jatuh disekitar dada dan lehernya Sebagian tumpah diatas sprei. Cindy menjilati penisku membersihkan sisa-sisa spermaku yang masih ada.
"Kamu ternyata kuat juga Say, aku hampir tak berdaya dihadapanmu" kubelai rambut Cindy yang sudak acak-acakan tak karuan.
"Aku juga ngga nyangka kamu sehebat ini Yan…."desahnya manja .

Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam Dan setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai pakaian kami kembali dan membereskan tempat tidur yang sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kami 'bermain" tadi.

Begitulah kisahku dengan Cindy, setiap hari kami selalu melakukannya setiap kali kami ingin dan ada kesempatan. Kami melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kostku, atau bahkan dikamar mandi (sambi mandi bareng disaat rumah kost kosong hanya ada kami berdua).

Hingga pada suatu hari Cindy harus pindah ke luar kota ikut kedua orang tuanya yang telah berbaikan lagi. Aku benar-benar kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yang baru dan kami melakukannya berkali-kali di hotel tempat kami menginap. Tanggal 27 November 1998, tiba-tiba kuterima surat dari Cindy yang mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yang dipilihkan orang tuanya dan aku benar-benar kehilangan dia….. Sekarang, setiap kali aku melakukan masturbasi, fantasiku selalu melayang mengingat saat-saat terindah kami melakukan hubungan seks pertama kali dikamar sebelah itu. Ingin rasanya aku ulangi saat-saat indah itu. Ini adalah cerita nafsu seks antara aku dan Cindy.

Rabu, 30 Januari 2013

Cerita Dewasa ~ Ngesek Sehabis Dugem



Cerita Dewasa ~ Ngesek Sehabis Dugem : Kami adalah suami istri yang bahagia dalam perkawinan kami dan saling cinta, tetapi dalam kehidupan sex kami pasangan yang open-minded, dan suka mengexplor sexual kita. Aku seorang istri dengan dua anak yang masih kecil. Cerita Dewasa : Umurku 28 tahun, namun diusiaku ini bodyku masih termasuk kategori sexy ( menurut pria2 lain dan suamiku). Suamiku umur 30 thn (lumayang lah, tapi buat saya ganteng dia), belakangan ini kami telah melakukan swinging dengan pasang lain, dengan hasil yang merangsang selera libido sex kami. Cerita Dewasa : Pada saat aku disetubuhi oleh pria lain aku sengaja memperlihatkan penisnya lelaki itu masuk dalam lubang kenikmatanku, dan itu membuatnya on dan terangsang sekali, dan juga pada saat kuoral penis dengan nafsu dan menyemprot spermanya di mulutku / dimuka. Tapi sebaliknya aku juga nikmat melihat dia di oral cewek.

Pada hari sabtu teman business suamiku Teddy ulang tahun yang ke 29, dia tergolong pria muda yang cepat melejit menjalankan usahanya. Mengadakan pesta ulang tahunnya di club X, dia mengundang kami dan beberapa teman dekatnya, juga rekan businessnya. ada beberapa dari mereka yang kami kenal, ketemu beberapakali, pada saat saya menemani suami saya kerja. Mereka masih ter golong muda yang paling tua umur 33, seperti Joko 25 thn tampan tubuh atletik juga di undang.

Hari sabtu aku mempersiakan diriku agak sexy untuk dugem nanti malam, dengan mengunakan rok mini berwarna merah muda, dan bh dan cd G-string yang matching, kucukur bulu V ku sampai halus agar tidak kelihatan keluar dari G-stringku dan memakai minyak wangi agar badan berbau wangi dan exotic aku siap untuk dugem. Begitu suami melihat aku berhenti sejenak dengan expresi terpesona, wah wah sayang kamu kelihatan sexy sekali. Aku senyum sambil mengoda dia dengan bungkuk dan mengoyangkan pantatku yang sexy kekanan kekiri, dan berkata "mau" hi..hi…

Kamipun berangkat dan tiba di lokasi, dan kamipun segera menuju keruangan yang telah dibooking Teddy. Saat kami masuk ruang yang exclusive, dengan sofa yang kelihatannya nyaman, dan para tamu sudah datang termasuk Joko yang membawa pasangan dia Yanti berumur 20 tahunan, sexy badannya ramping dengan dada yang menonjol (mungkin 36 b kali) dan muka yang manis (cantik sekali), Yanti memakai rok mini coklat dengan sepatu hak tinggi coklat. Tapi aneh aku merasah semua laki laki di situ memandang kesaya, dan aku merasa dilihat dari ujung kaki sampai ujung dada (mungkin perasaanku saja), kami di perkenalkan sama Teddy kepada teman2 nya, Tony umur 24 thn tampang ABG banget cukup ganteng, Bobby umur 30 thn dengan penampilam rapih, dan tentu Joko yang sudah aku kenal (kita pernah dugem bersama Teddy dan Joko), dia merangkul dan mencium pipiku, sambil membuatku terkejut tangan kanan dia meraba dan meremas pantatku tanpa suamiku lihat, itu membuatku malu, terangsang dan pipiku memerah.

Tak lama kemudian cewek masuk dengan pakaian sangat sexy sepatu boot hitam yang tinggi selutut, dada membusung kedepan, dan berjalan dengan PD sekali bernama Indah (menurut saya Indah liar, cantik dan centil), kata suamiku itu cewek stripper untuk mebuat malam lebih asik. Setelah semua duduk di sofa yang telah tersedia botol miniman dan gelas yang sudah penuh minuman. Joko bediri dan mengambil minuman yg dimeja dan bersulang untuk ulang tahunnya Teddy, semua bertepuk tangan dan mengambil minuman, dengan lampu di padamkan sedikit agar remang remang, dan kami semua minum, Teddy bilang "Habis yaaa" minumannya sangat terasa sekali alkoholnya. Dan setelah kami semua minum habis Joko tertawa sambil berkata "nikmati malam ini karena minuman itu telah dicampur Inek hadiah dari Teddy" kami semua berseru ASIK!!!. Saat itu juga lagu house music dimainkan.

Gak lama badanku merasa ringan tangan mulai dingin, dan perasaan enak dan horny mulai terasa (aku kalau di kasih inek membuat aku horny). Dan kamipun berdiri sambil berpelukan dan bergoyang dalam irama denyutan music yang ada. Baru terasa dada suami saya bergesekan dengan dada saya, membuatnya putingku berdiri tegak dan seirama dengan dadaku menyeterum ke memiawku mulai terasa basah. Tiba2 suami melepaskanku untuk mengambil minum di meja. Sendiri aku bergoyang didepan dan serasa semua mata laki2 disitu melihat saya Joko, Tony, Bobby, dan Teddy, akupun mulai bergoyang lebih erotis dan memeluk org didekatku, tanpa sadar Indah sang stripper lndah yang bergoyang dan merangkul saya, karena aku asik aja, kita berdua bergoyang erotis berdempetan dan tangan Indah berada didadaku yg berdiri on. Aku melihat suamiku lagi asik dengan Yanti meraba raba pantatnya sambil bergoyang diantara selangkangan Yanti dan Yantipun memegang kepala suami saya didepan dadanya yang montok sambil digoyangkan. Akupun tak perdulikan aku lagi didunia enak banget.

Tak sadar kalau Teddy mendekat dan gabung ama kita berpelukan sambil tangan kanannya berada di dalam rok mini Indah. Dan yang kiri memelukku dari pundak dan tangannya meremas remas dadaku dan kunikmatinya .(membuatku horny banget). Teddy meninggalkan kita dan tanpa aku sadar memberi aba aba ke Indah untuk mulai melepaskan pakaiannya (striptease), Indah mulai bergoyang lebih erotis didepanku dan mengunakan tubuhku seakan akan aku cowok, dia melekuk lekuk sambil meraba tubuhku dari leher, ke dada, dan ke pantatku berulangkali dia lakukan itu. (membuatku semangkin horny aja hmmm….), Indah memintaku untuk membuka kancing rok mini yang dia kenakan, dengan kondisi horny dan fly aku turuti, dan terdengar suara siul2 dari cowok cowok, sampai kancing terahir rok mini Indah kubuka dan sekarang kelihatan jelas BH berwarna hitam dan CD tembus pandang berwarna hitam yang memperlihatkan vaginanya yang tanpa rambut sehelaipun. Dengan gaya erotis Indah menjilat, dan memilin dadaku dan putinku dari luar rokku sambil bergoyang goyang erotis, sedangkan tangannya meraba raba pantatku sambil menaikan rok miniku sampai terlihat CDku seirama denyutan music yang ada, dan sekali kali meraba vaginaku dengan jarinya secara lembut dan erotis dari luar CDku (hal itu membuat vaginaku on dan basah). Aku merasa sudah didunia nikmat dan gak perduli yang melihaku. Aku berbalik untuk melihat suasana dan suamiku yang masih dengan Yanti, dia sedang meraba raba dada yanti dari dalam BHnya dan tangan satunya berada diselangkangan Yanti sedang memainkan vaginanya, kulihat suamiku sedang on berat dan horny.

Kembali aku menikmati goyangan serta rabaan Indah kepada tubuhku. ternyata Indah telah melepaskan BH dan CDnya dan bergoyang telanjang bulat, siulan kembali ku dengar dan membuatku lebih liar dan berani. Indah mulai melepaskan rokku dengan pelan dan lembut dan berhenti pada kancing yang didepan perutku, membuat BHku kelihatan bagi yang mau lihat dadaku, dengan cepat dan lembut Indah telah melepaskan kaitan belakang BHku dan BHku jatuh kelantai memperlihatkan dadaku yang indah dengan putin yg sedang berdiri menunjukan betapa hornynya aku, dengan gerakan erotisnya Indah bergoyang dengan memainkan dada dan memilin putinku yang telanjang sambil diisep, dan dijilat dengan lembut, dengan tangannya bergerak untuk melepaskan rokku dari pundakku, dengan kenikmatan yang ku rasakan aku tidak memperdulikan rok miniku jatuh ke lantai, membuat saya topless dan bergoyang hanya dengan G-stringku.

Gerakan Indah tambah hot dan erotis melekuk lekuk dan mengerakan pinggangnya seolah olah dia lagi fishing aku, dan tambah ganas Indah mengisep isep dadaku dan tangannya mengelus elus vaginaku sambil jarinya keluar masuk, dia tahu betapa basahnya vaginaku, yang sudah keluar lendir menembus G-stringku. Aku buka mataku aku melihat Joko berada di belakang Indah dengan tangan yang bergerilia ke dada dan vaginanya, dan mencium Indah dengan lidah dijulurkan kemulutnya yg disambut juga dengan lidah indah didepan mataku. Aku termenung melihat mereka sampai aku tak sadar kalau Indah melepaskan G-Stringku, yang membuatku telanjang bulat dan bergoyang, aku segera melihat reaksi suamiku yang ternyata dia lagi sibuk sendiri dengan Yanti yang sekarang juga tidak memakai sehelai pakaianpun, dan lagi mengoral suamiku sambil mengocok penisnya, dan Tony menunggu dioral.

Tiba tiba aku terkejut dengan sesuatu yang hangat dan lembut menyentuh vaginaku, aku berbalik dan melihat kepala Indah berada diselangkanganku dan menjilatin vaginaku sedangkan Joko memelukku dari belakang sambil meremas dadaku. Indah dan Joko mengiring aku ke sofa dan sampai di sofa mereka melanjutkan menjilatin vaginaku dan Joko mengisap dan menjilat dadaku, kenikmatan menerpa tubuhku, tiba tiba aku merasa ada org duduk di sebelah kanan dan kiriku,

Ternyata Teddy dan Bobby. Bobby melihat sambil meraba raba dadaku yg satu lagi, aku malu, terangsang. dikelilingin tiga cowok sambil diisepin vaginaku oleh Indah, aaahhh..aaahhh…oohhh… aku mendesah keenakan. Posissi Indah digantikan oleh Teddy yang sekarang menjilatin clitorisku ooooohhh……oooohh……aaaahhhh…. Rangsangan yang hebat saya rasakan dari dada yg diisep 2 cowok dan vaginaku yang basah dan horny dilahap Teddy. Desahanku membuat para cowok memperlakukan aku lebih liar. Indah pindah ke sebelah Bobby dan melepaskan pakaiannya sambil mengoral penisnya sampai tegak, dan berikutnya Joko dan Teddy, sampai mereka semua tenlanjang bulat, ku lirik penisnya Joko begitu tebal dan panjang 17 cm, Teddy 19 cm dengan ketebalan yg sama, lalu aku meraba punya Bobby karena aku tidak dapat melihatnya, ternyata lebih besar dari semuanya dan tebal sekali sampai jariku tidak dapat melingkari penisnya, Teddy memasukan jarinya kedalam vaginaku sambil clitorisku diisep dan dijilat membuat badanku bergetar dengan maut aku keluaaaaa….rrr …..Arrrrgg……. Arrrrg…..feeww… feww….ooohh… cairan hangatku mengalir keluar dari vaginaku terasa tak henti hentinya mengalir keluar, semua terkena mulut Teddy yang melahap dan menjilatin semua cairanku yang keluar. Teddy memberi aku waktu untuk menikmati orgasmeku sebelum dia mengarahkan penisnya ke vaginaku dengan pelan dia masukan penisnya, sampai penisnya masuk semua baru dia maju mundurkan penisnya membuat aku mengikuti irama yang nikmat dia buat.

Cerita Dewasa : Teddy mendorong pinggangnya kedepan agar penisnya masuk semua ke vaginaku. Dengan tak sabar Joko berdiri dan mekangkangi mukaku sampai penisnya didepan mulutku, dan kuraih dengan nafsu dan kumasukan penisnya kedalam mulutku, kulirik ke kiriku untuk melihat Bobby, entah kemana Bobby tetapi sudah tidak berada di sampingku lagi, Indah memainkan dadaku dengan tangan dan mulutnya. sambil penis Joko kuoral dan ku jilat bolanya sampai ujung penisnya, sambil penis Teddy dalam vaginaku yang membuatku terangsang, seirama dengan jilatan Indah yg lembut di dadaku membuat aku mendesah aaaahhh….aaaahh…aaahh…, dan mebuatku lepas kendali, fuuuu..ckk…meee…fuuuuck…me.. Teeeddy… dengan aku mengerang membuat Teddy nafsu dan menyodok vaginaku dengan keras dan badanku mulai bergetar lagi dan Arrrrrggg….. Arrrrrgg… aaahhhh….aaahhhh… kupegang pantat Teddy dan kutarik kedalam agar penisnya masuk lebih dalam lagi ke vaginaku…..oooohh…oooohhhh…Arrrrrgggg…. aaaah…..aaahhh…uuuhhhh… badanku bergetar getar dengan hebat. Melihat aku keluar Teddy meyusul aku tahu dari denyutan penisnya dalam diriku…tak lama Oooooo….. Oooohhhh.. akkk…uuu.. keeee…luaaa…rrr. Dia mencabut keluar penisnya dan ternyata Indah telah menunggu dan Teddy masukan penisnya kedalam mulut Indah untuk menyemprotkan air maninya Aaaaa……hhh….aahhh….ahhh.. ooo… oooohhhh. ..banyaknya air mani yang keluar di mulut Indah sampai keluar kepipinya dan sisanya ditelan habis. Kebanyang olehku kenapa Teddy tidak mengeluarkan dimulut saya (padahal aku belum pernah), Tapi minuman dan inek itu mebuat aku berbuat hal yang belum pernah saya inginkan sebelumnya dan sekarang aku sangat menginginkan. Sambil melamunkan tentang air mani Teddy, tak sadar penis Joko yang sedang ku oral dengan nafsu, sedang berdenyut denyut siap menyemburkan air maninya, aku terkejut tiba tiba Aaaa…hhhh….. Ooohhhh….ooohhh… giiiii…lllee… aku keluuuuuuuaarrr…..croooot…..crooot… mulutku dibanjirin air mani Joko, menyembur dengan keras ketongorokanku membuat aku batuk batuk, dan Joko mendorong penisnya lebih dalam sambil memegang kepalaku sampai habis air maninya didalam kemulutku semua, banyak air maninya sampai sebagian tumpah ke sofa dan dadaku. Lemas lah Joko bersandar disebelahku. Kenikmatan pertamaku merasakan air mani keluar dimulutku membuat aku lupa sesaat akan suamiku, ternyata dia sedang duduk asik telanjang di oral oleh Indah dan penis Tony dari belakang menyodok vaginanya Indah dengan irama yang cepat celaaap…. ceeeeplok… celaaap…. Ceeeplok…. Terdengar suaranya.

Aku mengambil minumku dan menuguk minumanku, lalu aku dengan setengah sempoyongan kekamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai aku kembali ke sofa dan minum sedikit lagi mereka santai asik minum2. sambil bergoyang telanjang. Akupun bergabung dengan mereka di lantai bergoyang. Sambil menikmati denyutan lagu house music, aku masuk ke dunia kenikmatanku sendiri, Dan rasanya pada saat itu ingin memeluk semua orang yang hadir. Aku mengenali wajah-wajah yang ada namun pikiranku kosong. Aku pindah bergoyang di atas meja, dan aku bergoyang erotis seolah aku stripper yang hot. Dengan menyambut tangan tangan yang meraba raba setiap lekukan tubuhku yang membuatku sangat horny lagi. dengan jari, lidah di vaginaku dan dadaku tubuhku merasa nikmat.
Yanti naik keatas meja dan bergoyang bersamaku, goyangan kami seperti sepasang lesbi yang sedang terangsang. Yanti memasukan jarinya ke vaginaku dan lidahnya menjilatin dadaku dengan erotis sekali, tak lama Indah bergabug diatas meja dan kami bertiga kelihatan wanita lesbi yang hot dan heboh dikelilingi Joko, Bobby, Teddy, Tony, dan suamiku. Indah mengajak turun ke sofa dan aku terlentang diatas sofa dengan kaki dibuka lebar membuat akses yang mudah bagi Indah melahap vaginaku dan clitorisku, Teddy menyuruh Yanti menduduki mukaku dengan aku ahirnya merasakan rasa vagina wanita untuk pertama kali.

Vagina Yanti yang basah terasa asin, gurih, sedikit amis tapi tak tahu kenapa aku menikmatinya dan melahap vaginanya dengan nafsu. Keahlian Indah menjilain clitorisku membuat aku mendesah. Aaaahhh…aaa…aaaaa…. Aaaahhh.. dan memegang kepala Indah dan mendorongnya ke vaginaku yang berdenyut denyut. Lidahnya dimasukan dalam memiawku membuat tubuhku bergetar keenakan AAaarrrrrggg…..Aarrrgggg… oooooo… ooooohhhh… shiiiiii…tt.. tubuhku bergoyang maut merasakan Orgasme dari Indah Aaa…rrr….gggg Arrrrrggg….. aaahhhh…aaahhh.. aaahh.. keluarlah cairanku kemulut Indah yang mungil, dan bersamaan Yanti mendesah Arrrrrggg….. Arrrggggg…… ooooooo…. oooohhh.. oohh.. cairan Yanti keluar dimulutku dan Yanti menekan vaginanya kemukaku sampai hampir aku gak bisa bernafas, memaksakan aku menelan semua cairannya yang keluar dari vaginanya, dan aku menelan dan mejilat vaginanya sampai habis.

Aku merasa sangat happy, horny, dan nikmat. Aku melihat para cowok (termasuk suamiku) memandangku sambil berbisik bisik. Kemudian Tony dan Bobby menghampiri aku yang sedang terlentang telanjang bulat dapat mereka melakukan semau mereka dan aku akan menikmatinya. Bobby dengan penisnya yang besar dan panjang berhenti didepan mukaku, Tony menyusul dan juga berhenti depan mukaku dengan penis yang setengan berdiri. Suamiku meraih kedua tanganku dan menaruhnya dikedua penis didepanku sambil mengedipkan matanya seolah aku harus melayani mereka. Dalam kondisi horny aku kocok sambil kutarik penis mereka lebih dekat mulutku, ku oral secara bergantian, hanya penis Bobby lebih aku perhatikan, karena tak sabar aku mau merasakannya dalam vaginaku. Aku melihat suamiku, Yanti, Teddy, Joko, dan Indah duduk mengelilingi aku, Tony dan Bobby seolah menonton film porno, dan aku akan menyajikan tayangan yang seru bagi mereka. sambil bermain oral satu sama lain, tetapi pandangan mata mereka tertuju kepadaku melayani 2 cowok. Ku jilat bola Bobby dan kusedot masuk kemulutku berulangkali hingga Bobby mendesah Oooo… oooohh….. Aaaah…, dan kujilat batang penisnya hingga ujung lobang baru kumasukan kemulutku, panjangnya penis Bobby hanya bisa setengah yang masuk ke mulutku.

Penis Tony kuperlakukan sama dan diapun mendesah aaaa… Aaaahhh…. u uuuu…. Uuuuhhh.. tepuk tangan dari penoton claap….claapp… Hebat…Hebat.. membuat aku malu dan sangat terangsang secara bersamaan. Dadaku diremas remas dan putinku dipilin pilin oleh mereka berdua, yang memberiku sensai dan nafsu mengkulum penis mereka. Jari Bobby meraba sambil memasukan jarinya kedalam vaginaku yang hangat membuat aku mendesah ooooo…. Uuuuu….. aaaahhhh…., aku baru sadar kenapa lampu dalam terang sekali hanya dimana aku bermain dengan Bobby dan Tony, seolah aku di atas panggung teater dan dikelilingi penonton. Mukaku memerah sebentar karena malu, tapi tubuhku yang horny banget mengalahkan maluku. Tony pindah duduk di dadaku sambil kuoral, dan Bobby diselangkaanku memainkan mengisap vaginaku sambil jarinya masuk keluar. Aaaaahh… aaaa.. laaaa.giiii… laaaagiii.. desahanku yang keluar dari birahiku dengan tak sadar aku mendesah. Lagi2 tepukan tangan dari penonton bersuara dengan keras. Jilatan Bobby membuatku meram melek dalam kenikmatan yang aku salurkan kepenisnya Tony yang sedang kusepong sepong dengan ganas. Aku merasa ujung penis Bobby berada didepan lubang vaginaku siap memasukannya, dengan pelan kepala penisnya memasuki liang vaginaku, dan terasa amat besar bleeeeesss…… masuk kepala penisnya terasa sedikit sakit dan penuh vaginaku diisi penisnya keluar suara dariku saat itu Aaaaa…. Aaaa…hh… dengan pelan dia masukan semua sampai mentok dalam vaginaku yang merasa sangaaat penuh sekali.

Aku berhenti mengoral penis Tony dan merasakan kenikmatan penis Bobby yang sedang keluar masuk vaginaku dengan lembut dan pelan. Kenikmatan yang luar biasa kurasakan dalam liang vaginaku, dengan penuh nafsu kupegangang pantatnya Bobby dank ku atur tempo keluar masuk penisnya lebih cepat. Aaaaahhhhhh…. Aaaaaaaaa…… Oooooohhhh…… uuuuuu… feuuuu…..huuuuhh…huuuh.. Ooo… Fuuuuuucckk…Meeeee…. Fuuuuuckkk…. Meeee… pleaaaaseee.. desahan dan keliaranku keluar tanpa kusadari, dan tepuk tangan serta kata "fish dia Bobby ent*tin dia yang kencang" dari penonton yang bergairah melihat aku di genjot oleh ****** Bobby.

Yanti menghampiriku dan aku dibalik dan diminta untuk nungging doggie style dengan Yanti dibawahku menjilat clitorisku yang sangat sensitive, dan Tony duduk di sofa depanku sambil kuoral, Bobby kembali masukan penisnya ke dalam vaginaku dari belakang. Kenikmatan yang belum aku merasakan melanda tubuhku aaa….aaaa….ooohhh…..ooohh… ooohhh ….eeeghh…eeeeghh… ooohh.. yaaa…ooohh… yaaa… kenikmatan penis dimulutku, vaginaku, clitorisku dijilatin sambil penis yang besar keluar masuk vaginaku keliaranku mengambil alih Fuuuck…Fuuuuckkk… meeee. Boooobbyyyy… Fuuuuck… meee.. masukin Penismu yang lebih dalam Booooo….bbbyyyy… dengan irama yang cepat membuatku Orgasme yang luar biasa dan tak bisa kutahan lagi AAAAaaRRRRGGGG……… AAARRRRGGGG…. OOOOOOHHHH… Oooohhh… uuuuu….uuuu.. uu.. uu.. bergetar, dan mengejang kejang, tubuhku sampai harus di pegangi Bobby sambil dia menyodok dengan keras memasukan semua penisnya ke dalam vaginaku, dan dia tahu aku sedang orgasme dia berhentikan agar aku dapat menikmatin orgasmeku.

begitu penis Bobby dicabutnya, keluarlah cairanku dengan deras sekali ke mulut Yanti yang sedang menunggu, karena tubuhku bergetar sebagian masuk mulutnya, pipinya, hidungnya. Dan yanti membersihkan semuanya sampai habis. Desahanku masih tak dapat ku kontrol karena lidah Yanti yang hangat dan lembut menyentuh clitorisku berkali kali … oooo…. Oooo…hhhh.. ooohhhhh… Giiiiilleeeee… aaaaa……aahh. Penis Tony dimulutku kulumat habis, kusedot sedot dengan irama yang cepat keluar masuk mulutku. Sambil aku menikmati orgasmeku, Selesainya Yanti membersihkan vaginaku, Yanti berdiri disampingku menjilat dadaku sambil memijat bola Bobby yang sedang kembali mengenjotku vaginaku kembali dengan irama yang sama cepatnya, sambil penis Tony yang ku kelum dengan biji pelirnya Tony berayun ayun mengenai daguku. Dan suara biji pelir Bobby yang menghantam memiawku ceelllakkk….ceeeeplloook… kenikmatan dalam tubuhku yang tiada habisnya membuatku tak tahan lama. Tubuhku mulai menegang sensai kenikmatan melanda tubuhku vaginaku terasa tersetrum, mulutku terasa penuh dengan penis Tony, dadaku terasa geli nikmat dengan sekali kali gigitan sensai diputinku yang di lakukan Yanti, bergetarlah tubuhku lagi ARRRGGgg…..ARRRggg…..OOOhhh…. Fuuuuuckk…meeeee.. please fishkkk….meee… aaaahhh…. Tak lama Orgasmeku terulang lagi tapi yang ini lebih lama dan panjang AAAAAAaaaahhhh….. OOooooooo….. OOo….ooo.. OOOhhhhhh.. uuuuenak…… aaaa… aaa… aaaa… Fuuuuuuuuuuck…… fuuuucckkk… Akuuuuu…… keeeeeeluar…. Shiiiiiiiiiiii…….tt. oh.. oh.. oh.. nafasku tersendat sendat. Ku rasakan Bobby menyodok yodok aku dengan irama lebih cepat Aaakuuu… Keeeeeluar… UuuRRGGgg… UUuuuuu… Uuuu…. Oooo.. uuuuu.. crooooot… crooottt.. dia keluarkan air maninya di pinggangku dan meleleh kebawah sampai lubang pantatku terasa hangat. Penis Tony ku kocok kocok dengan irama cepat sambil kubuka mulutku menanti yang air mani keluar dari ****** Tony. melihat mulutku menunggu membuat tony sangat terangsang dan Aaaaa……hhhh. Aaaahhhh… Ahhhh….. croooooot… croooootttt… menyembur air mani Tony mengisi mulutku yang menunggu. Sambil dia kocok kocok sendiri penisnya dia masukan kembali kemulutku dengan berkata …"TELEN SEMUA" …perintahnya kepadaku, dia masukan dalam sekali kemulutku semuanya ****** kutelan habis, membuatku tersedak sedak. sentakan keras yang disertai semburan cairan hangat gurih di tenggorokan ketika 2-3 menit dia mengosongkan penisnya di mulutku.

Cerita Dewasa : Entah karena pengaruh minuman atau memang aku menikmati sensasi seks dengan pria lain, membuat rasa spermanya begitu enak sekali ketika kutelan. Lemaslah kita berempat dan akupun istirahat disofa terlentang. Suamiku membantu mengenakan pakaianku karena tak terasa sudah jam 4 pagi dan pesta sudah mau berahir. Teddy menghampiriku dan berkata " kamu sexy dan hot banget gak salah aku memilih kamu sebagai hadiahku malam ini " thank you sambil mencium aku dengan mesera dan lidahnya bergelut dengan lidahku. Lalu dia masukan jarinya kedalam vaginaku untuk terahir kalinya dan memasukan kedalam mulutnya untuk merasakan air maniku sambil tersenyum puas. Kami ahirnya beranjak dari tempat malam yang takan ku lupakan kepuasan yang aku alami malam ini digilir semalaman…..

Cerita Dewasa : Bercumbu Penuh Kenikmatan



Cerita Dewasa : Bercumbu Penuh Kenikmatan - Pada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita (guru biologi) dan satu guru pria (guru olah raga). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu. Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa (saya memanggilnya Anisa) yang terkenal galak dan judes itu dan anti cowok! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok.

Bu Anis usianya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman -teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara! termasuk Pak Martin guru olah raga kami itu.

Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi. Kata Pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.

Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.

Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.

Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.
Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. "Maaf" katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.


Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Anisa minta aku meminjamkan jakaetku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi? wow..Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Tiba-tiba dia memelukku lagi.

"Dingin banget" katanya. "Terang dingin, habis kamu bugil begini" jawabku.
"Habis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong?" pinta Anisa.
Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman
" Maaf Nisa?"
"Enggak apa-apa?!": sahutnya.
Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Anisa merangkulku, "Dingin" katanya, aku peluk saja dia erat-erat. " Hangat bu?" tanyaku " iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya " pintanya. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat.
Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Anisa. Lalu aku menghindar. "Kenapa?" tanya Anisa
" Maaf Nisa? " Jawabku.
" Tidak apa-apa Rangga, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat.

Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku. Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok 'Mr. Penny'ku. Tanganku mulai merogoh 'Ms. Veggy'nya Anisa, astaga! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari tadi. Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. 'Ms. Veggy'nya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat.

Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula. Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia? kan belum kawin?
" Kamu kuat ya?" bisiknya mesra.
" Lumayan sayang?!" sahutku setengah berbisik.
" Biasa main dimana?" tanyanya
"Ada apa sayang?" tanyaku kembali.
" Akh enggak" jawabnya sambil melepas 'Ms. Veggy'nya dari 'Mr. Penny'ku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati 'Mr. Penny'ku tanpa rasa jijik sedikitpun. Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah 'Ms. Veggy'nya. Aku jilati 'Ms. Veggy' itu tanpa rasa jijik pula. Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi.
Aku sempat bertanya, "Bagaimana jika kamu hamil?"

" Don't worry!" katanya. Dan setelah dia memebersihkan 'Ms. Veggy'nya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Anisa tampak anggun dan cantik sekali. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali 'Mr. Penny'ku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa 'Mr. Penny', dia kan belum nikah? tidak punya pacar? kata orang dia lesbi.

Aku menuruti permintaan Anisa. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex (foreplay). Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang 'Ms. Veggy'nya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok 'Mr. Penny'ku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas.

Anisa minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan. Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng.

Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Anisa minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohon-pohon besar. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Anisa menuntun 'Mr. Penny'ku masuk ke 'Ms. Veggy'nya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan 'Mr. Penny'ku masuk kedalam 'Ms. Veggy'nya.

Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, 'Ms. Veggy'nya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir 'Ms. Veggy'nya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang 'Ms. Veggy'nya, dan menekannya dalam-dalam. Mata Anisa merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, 'Mr. Penny'ku di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Anisa minta agar aku jangan ejakulasi dulu,
"Tahan ya?" pintanya. " Jangan dikeluarin lho?!" pintanya lagi.

Lalu dia menghisap 'Mr. Penny'ku dalam-dalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan 'Mr. Penny'ku di 'Ms. Veggy'nya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia " keluar", dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang "keluar" dan oh, oh..oh..muncratlah air maniku dilubang 'Ms. Veggy' Anisa.
"Jahat kamu?!" kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. " Jahat kamu Rangga, aku kalah terus sama kamu " Ujarnya lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu.

Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi. Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Anisa menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata

" Aku suka kamu " Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Anisa tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi 'Mr. Penny'ku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocok-ngocoknya. Aku terus memeluk dia, Pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku " keluar" karena tangan Anisa selalu memainkan 'Mr. Penny'ku sepanjang perjalanan di Taxi itu.
" Aku lemas sayang?!" bisikku mesra
" Biarin!" Bisiknya mesra sekali. " Aku suka kok!" Bisiknya lagi.

Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jari-jari tanganku menyolok 'Ms. Veggy'nya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi? astaga lagi, Anisa sudah 'keluar' banyak, 'Ms. Veggy'nya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami sama-sama basah oleh cairan kemaluan. Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang.

Hari-hari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Anisa guru biologiku, nampak wajar-wajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari.

Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya. Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Cincin Anisa hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Anisa berencana berhenti menjadi guru, "sakit rasanya" ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Anisa akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi.

Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Anisa Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 nya.Aku terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Anisa tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banya itu dan memelukku erat-erat, lalu menangis sejadi-jadinya.

"Aku rindu kamu Rangga kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja laki-laki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku " Kata Anisa lirih dan pelan sambil memelukku.

Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Anisa. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium "Anisa". Dia setuju dan masih menenteskan air mata.
Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa. Ku kabari Anisa dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Rangga, cuma Rangga berbeda usia tiga tahun dengan Anisa putriku. Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya.

Cerita Dewasa : Gairah Seks Yang Tak Terbendung

Cerita Dewasa : Gairah Seks Yang Tak Terbendung - Pembaca Cerita Dewasa : Perkenalkan Saya Dito.....umur 23 tahun baru lulus dari salah satu universitas ternama di Malang. Dan saya berasal dari keluarga baik-baik. Cerita Dewasa : ini dimulai ketika saya menginap di rumah om saya di daerah sidoarjo. Om saya telah menikah dan memiliki 2 anak lelaki yang lucu umur 3 dan 5 tahun, serta memiliki istri yang cukup cantik (menurut saya) umurnya sekitar 27 tahun.


saya sendiri tinggal disurabaya kurang lebih jarak tempat tinggalku dengan tante adalah 19 Km..........................
Awal kejadiannya adalah pada hari sabtu malam saya mendengar pertengkaran di rumah tersebut, yang tidak lain adalah om saya dengan tante saya. Ternyata penyakit 'gatel' om saya kambuh lagi yaitu sering pergi ke diskotik bersama temannya. Hal tersebut sangat menyakitkan tante saya, karena di sana om saya akan mabuk-mabukan dan terkadang pulangnya bisa pada hari Minggu malam. Entahlah apa yang dilakukan di sana bersama teman-temannya. Dan pada saat itu hanya aku bertiga saja di rumah: saya, Om Pram dan Tante Sis.

"Brak.." suara gelas pecah menghantam pintu, cukup membuat saya kaget, dan om saya dengan marah-marah berjalan keluar kamar. Dari dalam kamar terdengar tante saya berteriak, "Nggak usah pulang sekalian, cepet ceraikan aku." Dalam hatiku berkata, "Wah ribut lagi." Om Pram langsung berjalan keluar rumah, menstarter mobil Tarunanya dan pergi entah ke mana.

Di dalam kamar, aku mendengar Tante Sis menangis. Aku mau masuk ke dalam tapi takut kena damprat olehnya (kesalahan Om Pram dilimpahkan kepadaku). Tapi aku jadi penasaran juga. Takut nanti terjadi apa-apa terhadap Tante Sis. Maksudku akibat kecewa sama Om Pram dia langsung bunuh diri.

Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya. Dan kulihat dia menangis menunduk di depan meja rias. Aku berinisiatif masuk pelan-pelan sambil menghindari pecahan gelas yang tadi sempat dilemparkan oleh Tante Sis. Kuhampiri dia dan dengan pelan.
Aku bertanya, "Kenapa Tan? Om kambuh lagi?"
Dia tidak menjawab, hanya diam saja dan sesekali terdengar isak tangisnya. Cukup lama aku berdiri di belakangnya. Pada waktu itu aku hanya memandangnya dari belakang, dan kulihat ternyata Tante Sis mengenakan baju tidur yang cukup menggiurkan. Pada saat itu aku belum berpikiran macam-macam. Aku hanya berkesimpulan mungkin Tante Sis mengajak Om Pram, berdua saja di rumah, karena anak-anak mereka sedang pergi menginap di rumah adik Tante Sis. Dan mungkin juga Tante Sis mengajak Om bercinta (karena baju yang dikenakan cukup menggiurkan, daster tipis, dengan warna pink dan panjang sekitar 15 cm di atas lutut). Tetapi Om Pram tidak mau, dia lebih mementingkan teman-temannya dari pada Tante Sis.

Tiba-tiba Tante Sis berkata, "To, Om kamu kayaknya udah nggak sayang lagi sama Tante. Sekarang dia pergi bersama teman-temannya ke Surabaya, ninggalin Tante sendirian di rumah, apa Tante udah nggak cakep lagi." Ketika Tante Sis berkata demikian dia berbalik menatapku. Aku setengah kaget, ketika mataku tidak sengaja menatap buah dadanya (kira-kira berukuran 34). Di situ terlihat puting susunya yang tercetak dari daster yang dikenakannya. Aku lumayan kaget juga menyaksikan tubuh tanteku itu.

Aku terdiam sebentar dan aku ingat tadi Tante Sis menanyakan sesuatu, aku langsung mendekatinya (dengan harapan dapat melihat payudaranya lebih dekat lagi).
"Tante masih cantik kok, dan Om kan pergi sama temannya. Jadi nggak usah khawatir Tan!"
"Iya tapi temennya itu brengsek semua, mereka pasti mabuk-mabukan lagi dan main perempuan di sana."
Aku jadi bingung menjawabnya. Secara refleks kupegang tangannya dan berkata, "Tenang aja Tan, Om nggak bakal macem-macem kok." (tapi pikiranku sudah mulai macam-macam).
"Tapi Tante denger dia punya pacar di surabaya, malahan Tante kemarin pergoki dia telponan ama cewek, kalo nggak salah namanya Sella."
"Masak Om tega sih ninggalin Tante demi cewek yang baru kenal, mungkin itu temennya kali Tan, dan lagian Tante masih tetap cantik kok."
Tanpa Tante Sis sadari tangan kananku sudah di atas paha Tante Sis karena tangan kiriku masih memegang tangannya. Perlahan-lahan pahanya kuusap secara halus, hal ini kulakukan karena aku berkesimpulan bahwa tanteku sudah lama tidak disentuh secara lembut oleh lelaki.

Tiba-tiba tanganku yang memegang pahanya ditepis oleh Tante Sis, dan berdiri dari duduknya, "To, saya tantemu saya harap kamu jangan kurang ajar sama Tante, sekarang Tante harap kamu keluar dari kamar tante sekarang juga!" Dengan nada marah Tante Sis mengusirku.
Cukup kaget juga aku mendengar itu, dan dengan perasaan malu aku berdiri dan meminta maaf, kepada Tante Sis karena kekurangajaranku. Aku berjalan pelan untuk keluar dari kamar tanteku. Sambil berjalan aku berpikir, aku benar-benar terangsang dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Sejak aku putus dengan pacarku, terus terang kebutuhan biologisku kusalurkan lewat tanganku.

Setelah sampai di depan pintu aku menoleh kepada Tante Sis lagi. Dia hanya berdiri menatapku, dengan nafas tersenggal-senggal (mungkin marah bercampur sedih menjadi satu). Aku membalikkan badan lagi dan di pikiranku aku harus mendapatkannya malam ini juga. Dengan masa bodoh aku menutup pintu kamar dari dalam dan menguncinya, lalu langsung berbalik menatap tanteku. Tante Sis cukup kaget melihat apa yang aku perbuat. Otakku sudah dipenuhi oleh nafsu binatang.

"Mau apa kamu To?" tanyanya dengan gugup bercampur kaget.
"Tante mungkin sekarang Om sedang bersenang-senang bersama pacar barunya, lebih baik kita juga bersenang-senang di sini, saya akan memuaskan Tante". Dengan nafsu kutarik tubuh tanteku ke ranjang, dia meronta-ronta, tetapi karena postur tubuhku lebih besar (tinggiku 182 cm dan beratku 75 kg, sedangkan Tante Sis memiliki tinggi tubuh sekitar 165 cm dan berat kurang lebih 50 kg) aku dapat mendorongnya ke ranjang, lalu menindihnya.

Cerita Dewasa : "Lepasin Tante, Dito," suara keluar dari mulutnya tapi aku sudah tidak peduli dengan rontaannya. Dasternya kusingkap ke atas. Ternyata Tante Sis tidak mengenakan celana dalam sehingga terpampang gundukan bukit kemaluannya yang menggiurkan, dan dengan kasar kutarik dasternya bagian atas hingga payudaranya terpampang di depanku. Dengan bernafsu aku langsung menghisap putingnya, tubuh tanteku masih meronta-ronta, dengan tidak sabar aku langsung merobek dasternya dan dengan nafsu kujilati seluruh tubuhnya terutama payudaranya, cukup harum tubuh tanteku.

Akibat rontaannya aku mengalami kesulitan untuk membuka pakaianku, tapi pelan-pelan aku dapat membuka baju dan celanaku. Sambil membuka baju dan celanaku itu, dengan bergantian tanganku mengusap bukit kemaluannya yang menurutku mulai basah (mungkin Tante Sis sudah mulai terangsang walaupun masih berkurang tetapi frekuensinya agak menurun sedikit).

kemaluanku telah berdiri tegak dan kokoh nafsu telah menyelimuti semua kesadaranku bahwa yang kugeluti ini adalah isteri pamanku sendiri....yaitu tanteku....

Dengan tidak sabar aku langsung berusaha membenamkan kejantananku ke liang TANTEKU........... ,

Aku agak kesulitan menemukan celah kewanitaan tanteku,kadang kemaluanku meleset keatas dan bahkan kadang meleset kearah lubang anus tanteku .
ini disebabkan tanteku bergerak kesana kemari berusaha menghindar dan menghalangi kemaluanku yang sudah siap tempur ini............................................

"To, jangan To, aku Tantemu tolong lepasin To, ampun, Tante minta ampun". Aku sudah tidak peduli lagi Rengekannya. .......usahaku kepalang tanggung dan harus berhasil......karena gagalpun mungkin akibatnya akan sama
bahkan mungkin lebih fatal akibatnya.......
Ketika lubang senggamanya kurasa sudah pas dengan dibantu cairan yang keluar dari liang kewanitaannya aku langsung menghujamkan senjataku.

"Auuhh, sakit To, aduh.. Tante minta ampun.. tolong To jangan lakukan .....lepasin Tante To.." Ketika mendengar rintihannya, aku jadi kasihan, tetapi senjataku sudah di dalam, "Maaf Tante, saya sudah tidak tahan dan punyaku sudah terlanjur masuk nih.....," bisikku ke telinganya. Tante Sis hanya diam saja. Dan tidak berkata apa-apa.

Dengan pelan dan pasti aku mulai memompa kemaluanku naik turun, ........tanteku menggelinjang hebat.....seakan akan masih ada sedikit pemberontakan dalam dirinya....
ssshhhhhhhhh....tanteku hanya mendesis lirih sambil menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan tak mau menatap wajahku.......kemudian Dia hanya diam pasrah dan kulihat air matanya berlinang keluar. Kucium keningnya dan bibirnya, sambil membisikkan, "Tante, Tante masih cantik dan tetap mengairahkan kok, saya sayang Tante, bila Om sudah tidak sayang lagi, biar Dito yang menyayangi Tante." Tante Sis hanya diam saja, dan kurasakan pinggulnya pun ikut bergoyang seirama dengan goyanganku.

kemaluanku kudorong perlahan ...seakan ingin menikmati kenyamanan ini dengan waktu yang lama........
cllkk....clllkkkk.cclkkkk bunyi badanku beradu dengan badan tanteku.......seirama keluar masuknya kemaluanku kedalam liang senggamanya yangbetul betul enak......
...
Kira-kira 10 menit aku merasakan liang kewanitaan tanteku semakin basah dan kakinya menyilang di atas pinggulku dan menekan kuat-kuat mungkin tanteku sedang orgasme........................................... ...............

kudiamkan sejenak .....kubiarkan tanteku menikmati orgasmenya.........kubenamkan lebih dalam kemaluanku ,sambil memeluk erat tubuhnya iapun membalasnya erat.....kurasakan tubuh tanteku bergetar....
kenikmatan yang dahsyat telah didapatkannya.......
kubalik badan tanteku dan sekarang dia dalam posisi diatas......kemaluanku masih terbenam dalam kewanitaan tanteku......tapi dia hanya diam saja sambil merebahkan tubuhnya diatas tubuhku,....lalu kuangkat pinggul tanteku perlahan.....dan menurunkannya lagi....kuangkat lagi......dan kuturunkan lagi.......kemaluanku yang berdiri tegak menyodok deras keatas ...kelubang nikmatnya......
ahirnya tanpa kubantu ....tanteku menggoyangkan sendiri pantatnya naik turun.....

oooooooccchhhhhhhh.......aku yang blingsatan kenikmatan...
rupanya tanteku mahir dengan goyangannya diposisi atas....
kenikmatan maximum kudapatkan dalam posisi ini....
rupanya tanteku mengetahui keadaan ini ...ia tambah menggoyang goyangkan pantatnya meliuk liuk persis pantat Anisa bahar penyanyi dangdut dengan goyang patah patahnya.......
oooooochhhhhh,............sshhh......kali ini aku yang mirip orang kepedasan
aku mengangkat kepalaku...kuhisap puting susu tanteku.....
ia mengerang........goyangannya tambah dipercepat....
dan 5 menit berjalan .......tanteku bergetar lagi......ia telah mendapatkan orgasmenya yang kedua......
pundakku dicengkeramnya erat......
ssshhhhhhh.........bibir bawahnya digigit...sambil kepalanya menengadah keatas.....
"to....******* kamu.......tante kok bisa jadi gini.....ssssshhhh
....tante udah 2 kali kluarrrrrrrr...".....

aku hanya tersenyum.....
"tulangku rasa lepas semua to...."
aku kembali tersenyum...
"tante gak pernah klimaks lebih dari 1 x kalo dengan ommu.."
kubalik kembali badan tanteku dengan posisi konvensional..
kugenjot dengan deras kewanitaannya.....
oooohhh oohhh....ssshhhhh
tanteku kembali menggeliat pinggulnya mulai bergoyang pula mengimbangi genjotanku..............
aku pun sudah kepengen nyampe.......

dan tidak lama kemudian akupun mengeluarkan spermaku di dalam liang senggamanya.
ssshhhhhh......aaachhhhhhh....................
spermaku tumpah dengan derasnya kedalam liang senggama tanteku........
mata tanteku sayu menatapku klimaks.........
permainan panjang yang sangat melelahkan......yang diawali dengan pemaksaan dan perkosaaan yang ahirnya berkesudahan dengan kenikmatan puncak yang sama sama diraih.......
kulihat terpancar kepuasaan yang amat sangat diwajah tanteku.......................

Cerita Dewasa : "kamu harus menjaga rahasia ini to....."
aku hanya mengangguk....
dan sekarang tanteku tak perduli lagi kalau om ku mau pulang atau tidak.......
karena kalau om ku keluar malam maka tanteku akan menghubungiku via HP untuk segera kerumahnya.

Cerita Dewasa Bergambar : Kecanduan Memek BabbySister Sexy



Cerita Dewasa Bergambar : Kecanduan Memek BabbySister Sexy
Malam telah larut dan jam telah menunjukan pukul 9 malam. Sedari siang tadi kakakku bersama suaminya menghadiri pertemuan sebuah Network Marketing dan diteruskan dengan pertemuan khusus para leaders. Untuk menghilangkan suntuk, aku connect ke internet dan berbagai macam situs aku buka, seperti biasa pasti terdapat banyak situs porno yang asal nyerobot. Biasanya aku langsung close karena aku enggak enak dengan kakakku, tetapi malam ini mereka tidak ada dirumah, hanya bersama dengan seorang baby siters keponakanku, Namanya Imah baru berumur 18Tahun dan berasal dari Wonosobo. Memang agak kolotan dan dusun sekali, tetapi kalau aku perhatikan lagi Imah memiliki body yang lumayan bagus dengan wajah yang tidak terlalu jelek. Kami biasa mengobrolkan acara tivi atau terkadang Imah aku ajari internet meskipun hasilnya sangat buruk. Entah kenapa malam ini keinginanku untuk melihat situs porno sangat besar dan libidoku naik saat aku lihat foto-foto telanjang di internet, tanpa aku sadari Im-im keluar dari kamar dan berjalan ke arahku entah sudah berapa lama dia berdiri disampingku ikut memperhatikan foto-foto telanjang yang ada di monitor komputer. "Apa enggak malu ya..?" tanya Imah yang membuatku kaget dan segera aku ganti situsnya dengan yang "normal". Dengan berusaha tenang, aku minta Imah mengulangi pertanyaannya. "Itu lho tadi, gambar cewek telanjang yang Mas buat, emangnya nggak malu kalau dilihat orang?" Memang Imah sangat lugu dan ndusun kalau soal beginian. Dengan santai aku jawab sembari menyuruhnya duduk disebelahku. "Begini Im, ini foto bukan aku yang buat, orang yang buat ini (sambil aku perlihatkan lagi situs yang memuat foto telanjang tadi), merekakan model yang dibayar jadi ngapain malu kalau dapat duit." Kemudian Imah melihat lebih seksama satu per satu foto telanjang itu dengan posisi badan agak membungkuk sehingga terlihat jelas bulatan kenyal payudaranya, sudah sejak lama aku menikmati pemandangan ini dan aku sangat terobsesi untuk tidur dengan Imah. Aku tersentak kaget saat Imah bertanya soal poto dimana seorang cowol sedang menjilati vagina cewek. "Apa nggak geli ceweknya dijilati kayak gitu terus lagian mau-maunya cowok itu jilatin punya ceweknya padahalkan tempat pipis?". Dengan otak yang sudah kotor aku mulai berfikir bagaimana aku memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. "Gini Im, vaginanya cewek kalau dijilatin oleh cowok malah enak, memang awalnya geli tapi lama-lama ketagihan ceweknya. Kamu belum pernah coba kan?" tanyaku pada Im-im sambil tanganku membuka foto-foto yang lebih hot lagi. "Belum pernah sama sekali, tapi kalau ciuman bibir dan susuku diremes sudah pernah, aku takut kalau nanti hamil". (memang Imah sangat terbuka tentang pacarnya yang di Bogor dan pernah suatu hari cerita kalau pacarnya ngajak tidur di hotel tapi Imah nggak mau). "Kalau Cuma kayak gitu nggak bakal bikin hamil, gemana kalau kamu coba, nanti kalau kamu hamil aku mau tanggungjawab dan nggak perlu bingung soal uang, terus kalau ternyata kamu eggak hamil, kamu nanti aku ajari gaya-gaya yang ada difoto ini. Gimana?" Dan Imah cuma diam sambil lihatin wajahku, sebenarnya aku tahu dia naksir aku sudah lama tapi karena posisi dia hanya babysiters yang membuatnya nggak PD. "Benar ya.., janji lho?" pintanya dengan sedikit ragu. Dan dengan wajah penuh semangat aku bersumpah untuk menepati janjiku, meskipun aku enggak ada niat untuk menepati janjiku. Aku putuskan sambungan internet dan mulai "melatih" Im-im dengan diawali teknik berciuman yang sudah pernah dia rasakan dengan pacarnya, sentuhan halus bibirnya yang lembut membuatku membalas dengan ganas hingga tanpa terasa tanganku telah meremas payudara Imah yang memang masih kencang. Desahan halus mulai muncul saat bibirku menelusuri lehernya yang agak berbulu seolah Im-im menikmati semua pelatihan yang aku berikan. Aku merasa cumbuan ini kurang nyaman, aku dan Imah pindah ke dalam kamar Imah, perlahan aku rebahkan tubuhnya dan bibirku bergantian menjelajah bibir dan lehernya sedangkan tanganku berusaha membuka kaos dan BH-nya dan kini separoh tubuh Imah telah bugil membuat libidoku tidak karuan. Tanpa ada keluhan apapun Imah terus mendesah nikmat dan tangannya membimbing tangan kiriku meremas teteknya yang bulat sedangkan payudara kanannya aku lumat dengan bibirku hingga terdengar jeritan kecil Imah.









Entah berapa lama aku mencumbu bagian atas tubuhnya dan sebenarnya keinginanku untuk bercinta sudah sangat besar tetapi aku tahu ini bukan saat yang tepat. Perlahan aku turunkan celana pendek dan celana dalamnya bersama hingga Imah sepenuhnya bugil dan ini yang membuat dia malu. Untuk membuat Imah tidak merasa canggung aku mencumbunya lebih ganas lagi sehingga kini Imah mendesah lebih keras lagi dan tangan kanannya meremas kaosku untuk menyalurkan gairahnya yang mulai memuncak. Bibirku kini mulai menjalar kebawah menuju vaginanya yang tertutup kumpulan bulu hitam, perlahan aku angkat kedua pahanya hingga posisi selakangannya terlihat jelas. Samar-samar terlihat lipatan berwarna merah di vaginanya dan aku tahu baru aku yang melihat surga dunia milik Imah. Kini bibirku mulai menjilati vaginanya yang mulai banjir dengan halus agar Im-im tidak merasa geli dan ternyata rencanaku berjalan lancar, desahan yang tadi menghiasi cumbuanku dengan Imah kini mulai diselingi lenguhan dan jeritan kecil yang menandakan kenikmatan luar biasa yang sedang dirasakan babysiters keponakanku. Semakin lama semakin banyak lendir yang keluar dari kemaluannya yang membuatku lebih bergairah lagi, tiba-tiba seluruh tubuh Imah kejang dan suara lenguhannya menjadi gagap sedangkan kedua tangannya meremas kuat kasurnya. Dengan diiringi lenguhan panjang Imah mencapai klimak, tubuhnya bergerak tidak beraturan dan aku lihat sepasang teteknya mengeras sehingga membuatku ingin meremasnya dengan kuat. Setelah kenikmatannya perlahan turun seiring tenaganya yang habis terkuras membuat tubuhnya yang bugil menjadi lunglai, dengan kepasrahannya aku menjadi sangat ingin segera menembus vaginanya dengan penisku yang sedari tadi sudah tegang. "Imah merasa sangat aneh, bingung aku jelasin rasanya" katanya dengan perlahan. "Belum pernah aku merasakan hal ini sebelumnya, aku takut kalau terjadi apa-apa," sambil memelukku erat. Sambil kukecup keningnya, aku jawab kekhawatiranya. "Ini yang disebut kenikmatan surga dunia dan kamu baru merasakan sebagian. Imah nggak perlu takut atau khawatir soal ini, kan aku mau tanggungjawab kalau kamu hamil," sambil kubalas pelukannya. Sekilas aku lupa libidoku dan berganti dengan perasaan ingin melindungi seorang cewek, kemudian tanpa disengaja tangan Im-im menyentuh penisku sehingga membuat penisku kembali menegang. Wajah Imah tersipu malu saat aku lihat wajahnya yang memerah, kucium bibirnya dan tanpa menunggu komandoku Imah membalasnya dengan lebih panas lagi dan kini Imah terlihat lebih PD dalam mengimbangi cumbuanku. Teteknya aku remas dengan keras sehingga Imah mengerang kecil. Kini bajuku dibuka oleh sepasang tangan yang sedari tadi hanya mampu meremas keras kasur yang kini sudah acak-acakan spreinya dan aku imbangi dengan melepas celana pendekku dan segera terlihat penis yang sudah tegang karena aku terbiasa tidak memakai CD saat dirumah. Melihat pemandangan itu, Imah malu dan menjadi sangat kikuk saat tangannya aku bimbing memegang penisku dan setelah terbiasa dengan pemandangan ini aku membuat gaya 69 dengan Imah berada diatas yang membuatnya lebih leluasa menelusuri penisku. Setelah beberapa lama aku bujuk untuk mengulumnya, akhirnya Imah mau melakukan dan menjadi sangat menikmati, sedangkan aku terus menghujani vaginanya dengan jilatan lidahku yang memburunya dengan ganas. Karena tidak kuat menahan rasa nikmat yang menyerang seluruh tubuhnya, Im-im tak mampu meneruskan kulumannya dan lebih memilih menikmati jilatan lidahku di vaginanya dan aku tahu Imah menginginkan kenikmatan yang lebih lagi sehingga tubuh bugilnya aku rebahkan sedangkan kini tubuhku menindihnya sembari aku teruskan bibirku menjelajahi bibirnya yang memerah. Perlahan tanganku menuntun tangan kanan Im-im untuk memegang penisku hingga berada tepat di depan mulut vaginanya, aku gosok-gosok penisku di lipatan vaginanya dan mengakibatkan sensasi yang menyenangkan, erat sekali tangannya memelukku sambil terus mengerang nikmat tanpa memperdulikan lagi suaranya yang mulai parau. Vaginanya semakin basah dan perlahan penisku yang tidak terlalu besar mendesak masuk ke dalam vaginanya dan usahaku tidak begitu berhasil karena hanya bisa memasukkan kepala penisku. Perlahan aku mencoba lagi dan dengan inisiatif Imah yang mengangkat kedua kakinya hingga selakangannya lebih terbuka lebar yang membuatku lebih leluasa menerobos masuk vaginanya dan ternyata usahaku tidak sia-sia. Dengan sedikit menjerit Imah mengeluh, "Aduh.., sakit. Pelan-pelan dong" dengan terbata-bata dan lemah kata-kata yang keluar dari mulutnya. Saat seluruh penisku telah masuk semua, aku diam sejenak untuk merasakan hangatnya lubang vaginanya. Perlahan aku gerakkan penisku keluar-masuk liang vaginanya hingga menjadi lebih lancar lagi, semakin lama semakin kencang aku gerakkan penisku hingga memasuki liang paling dalam. Berbagai rancauan yang aku dan Imah keluarkan untuk mengekspresikan kenikmatan yang kami alami sudah tidak terkendali lagi, hampir 15 menit aku menggenjot vaginanya yang baru pertama kali dimasuki penis hingga aku merasa seluruh syaraf kenikmatanku tegang.









Rasa nikmat yang aku rasakan saat spermaku keluar dan memasuki lubang vaginanya membuat seluruh tubuhku menegang, aku lumat habis bibirnya yang memerah hingga Imah dan kedua tanganku meremas teteknya yang mengeras. Akhirnya aku bisa merasakan tubuh Imah yang lama ada dianganku. Kami berdua tergolek lemah seolah tubuhku tak bertulang, kupeluk tubuh Imah dengan erat agar dia tidak galau dan setelah tenagaku pulih aku berusaha memakaikan baju padanya karena Imah tidak mampu berdiri lagi. Saat aku hendak mengenakan CD aku lihat sedikit bercak merah dipahanya dan aku bersihkan dengan CD ku agar Imah tidak tahu kalau perawannya sudah aku renggut tanpa dia sadari. Kami berdua melakukan hal itu berulangkali dan Imah semakin pintar memuaskanku dan selama ini dia tidak hamil yang membuatnya sangat PD. Tanpa disadari 2 tahun aku menikmati tubuhnya gratis meskipun kini Imah tidak menjadi babysiters keponakanku sebab kakakku telah pindah rumah mengikuti suaminya yang dipindah tugaskan ke daerah lain. Sekarang Imah menjadi penjaga rumahku dan sekaligus pemuas nafsuku saat pacar-pacarku tidak mau aku ajak bercinta. Saat lebaran seperti biasa Imah pulang kampung selama 2 minggu dan yang membuatku kaget dia membawa seorang cewek sebaya dengan Imah dan bernama nina yang merupakan sepupunya. Memang lebih cantik dan lebih seksi dari Imah yang membuatku berpikir kotor saat melihat tubuh yang dimiliki Dina yang lugu seperti Imah 2 tahun yalu. Pada malam harinya, setelah kami melepas rasa kangen dengan bercinta hampir 2 jam, Imah tiba-tiba menjadi serius saat dia mengutarakan maksudnya. "Mas, aku sudah 2 tahun melayani Mas untuk membereskan urusah rumah dan juga memberikan kepuasan diranjang seperti yang aku berikan saat ini," Imah terdiam sejenak. "Aku ingin tahu, apakah ada keinginan Mas untuk menikahiku meskipun sampai saat ini aku tidak hamil. Apa Mas mau menikahiku?" Aku terhenyak dan diam saat disodori pertanyaan yang tidak pernah terlintas sedikitpun selama 2 tahun ini. Lama aku terdiam dan tidak tahu mau berkata apa dan akhirnya Imah meneruskan perkataannya. "Imah tahu kalau Mas nggak ada keinginan untuk menikahiku dan aku nggak menuntut untuk menjadi suamiku, 2 tahun ini aku merasa sangat bahagia dan sebelum itu aku telah mencintai Mas dan menjadi semakin besar saat aku tahu Mas sangat perhatian denganku." Imah terdiam lagi dan aku memeluknya erat penuh rasa sayang dan Imah pun membalas pelukanku. "Tapi.., aku ingin lebih dari ini. Aku ingin bisa menikmati cinta dan kasih sayang seorang suami dan itu yang membuatku menerima pinangan seorang pria yang rumahnya tidak jauh dari desaku." Aku terhenyak dan menjadi lebih bingung lagi dan belum bisa menerima kabar yang benar-benar mengagetkanku. Kami berdua hanya bisa diam dan tanpa terasa meleleh air mataku dan aku baru merasa bahwa aku ternyata benar-benar menginginkannya, namun ternyata sudah terlambat. Keesokan harinya aku mengantar Imah ke terminal untuk kembali pulang ke desanya dan menikah dengan seorang duda tanpa anak, menurutnya calon suaminya akan menerimanya meskipun dia sudah tidak perawan. Dengan langkah gontai aku kembali ke mobilku dan kini kontolku melalui hari-hariku tanpa Imah